Ikan Tiger Barb atau Ikan sumatra (Puntius tetrazona)
Klasifikasi ilmiah :
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Cypriniformes
Famili: Cyprinidae
Genus: Puntius
Spesies: P. tetrazona
Nama binomial
Puntius tetrazona (Bleeker, 1855)
Sinonim
Barbus tetrazona (Bleeker, 1855)
Capoeta tetrazona (Bleeker, 1855)
Barbodes tetrazona (Bleeker, 1855)
Capoeta sumatranus (Bleeker, 1860)
Habitat dan penyebaran
secara alami menyebar di Semenanjung Malaya (termasuk di wilayah Thailand), Sumatra dan Kalimantan. Di samping itu, ada pula laporan-laporan temuan dari wilayah lain di Asia Tenggara yang sukar dikonfirmasi, apakah ikan-ikan tersebut memang asli setempat atau ikan lepasan yang telah beradaptasi.
Ikan ini sering didapati pada sungai-sungai dangkal berarus sedang, yang jernih atau keruh.
Ikan sumatra menyukai pH antara 6.0–8.0, kesadahan air antara 5–19 dGH, dan kisaran temperatur air antara 20–26 °C. Ikan sumatra juga didapati di rawa-rawa, yang mengindikasikan bahwa ikan ini memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap perubahan kualitas air. Rata-rata lama hidup ikan sumatra adalah sekitar 6 tahun.
Ikan yang berukuran kecil, dengan panjang total (beserta ekor) mencapai 70mm. Tubuh berwarna kekuningan dengan empat pita tegak berwarna gelap; pita yang pertama melewati mata dan yang terakhir pada pangkal ekor. Gurat sisi tak sempurna, 22-25 buah dengan hanya 8-9 sisik terdepan yang berpori. Batang ekor dikelilingi 12 sisik. Tinggi tubuh sekitar setengah kali panjang standar (tanpa ekor)
Sekitar mulutnya, sirip perut dan ekor berwarna kemerahan. Sirip punggung dan sirip dubur berwarna hitam, namun warna hitam pada sirip punggung dibatasi oleh garis merah. Jenis yang diperdagangkan, selain yang berwarna kekuningan, ada pula individu yang kemerahan, kehijauan dan albino.
Ikan sumatra senang berenang bergerombol. Bila dipelihara dalam jumlah kecil, kurang dari 5 ekor,
ikan ini dapat menjadi agresif dan mengganggu ikan-ikan yang lain. Ikan-ikan yang lemah dan kurang gesit dapat menjadi sangat menderita akibat gigitan ikan sumatra yang dominan, yang terutama akan menyerang sirip-siripnya. Dalam kelompok yang besar, agresivitas ikan ini dapat terkendalikan.
Tangkas dan berenang cepat, ikan sumatra dapat dipelihara bercampur dengan ikan-ikan yang sama gesitnya seperti ikan-ikan platis, kerabat lele, atau kerabat ikan macan (Chromobotia macracanthus). Sebaiknya akuarium diisi pula dengan tumbuh-tumbuhan air sebagai tempatnya bermain-main.
Ikan sumatra bersifat omnivora, dapat diberi makanan kering (buatan) atau mangsa hidup seperti cacing, kutu air atau jentik-jentik nyamuk.
Ikan ini dapat dibiakkan di dalam akuarium.
Ikan sumatra betina mengeluarkan antara 150–200 butir sekali bertelur, yang disebarkan di antara tumbuh-tumbuhan air. Telur akan menetas setelah 24 jam, dan anak-anak ikan mulai terlihat aktif setelah 3 hari. Sebagai pakan anak ikan pada minggu-minggu pertama dapat digunakan udang renik.
Pemilihan Induk :
- Umur calon induk sama dengan 3 bulan atau lebih, panjang .
- Induk betina bila telah matang kelamin perutnya membulat serta lembek jika diraba, warna tubuhnya biasa saja.
- Sebaliknya, ikan jantan lebih ramping dan warna tubuhnya mencolok. Ikan jantan yang telah matang kelamin sering berubah warna.
Pemijahan :
- Substrat/Tanaman air hydrilla yang telah dicuci bersih dimasukan kedalam bak pemijahan untuk tempat ikan menempelkan telurnya.
- Induk hasil seleksi dilepaskan sore hari dengan perbandingan jantan dan betina 1 : 1. Pemijahan mulai terjadi malam atau pagi hari.
- Substrat/Tanaman air sebagai tempat menempel telur harus dikontrol untuk mengetahui ikan sudah bertelur atau belum. Hal ini sangat penting karena telur sangat kecil dan berwarna bening ,
- selesai pemijahan induk segera ditangkap dan dipindahkan ke tempat lain, sedangkan telur yang menempel pada tanaman air tetap dibiarkan pada bak pemijahan sampai menetas.Biasanya telur akan menetas setelah 24 jam atau lebih.
Pemeliharaan Larva :
- Pada minggu pertama, larva diberi infusoria,rotifera atau kutu air saring karena masih lemah, belum aktif, dan alat pencernaannya belum terbentuk sempurna.
- Minggu ke tiga, benih sudah lebih kuat serta aktif maka pakan sudah dapat ditambah dengan pakan buatan. Pakan tambahan berupa tepung pelet halus atau cacing sutera dapat diberikan sampai akhir pemeliharaan untuk mempercepat pertumbuhan ikan
terima kasih telah membaca info mengenai Ikan Tiger Barb atau ikan sumatra (Puntius tetrazona), semoga bermanfaat untuk anda.
Artikel keren lainnya:
Aku byk dpt kmrn tu :D hahaha
ReplyDeleteMantaaaap
Delete