|
ikan tengadak |
Ikan Tengadak, (Barbonymus schwanenfeldii)
Ikan Tengadak menyebar mulai dari Thailand di utara, Semenanjung Malaya, Sumatera, dan Kalimantan.
Catatan dan spesimina diperoleh dari Padang, Solok Danau Singkarak, Padang Panjang, Payakumbuh,
Danau Maninjau, Sijunjung,Sungai Kuantan atau Sungai Indragiri,Taluk, Rengat, Sungai Kampar,
Langkat, Serdang (Sungai Ular), Jambi, Palembang,Sungai Musi, Muara Kumpeh, Benakat,
Sungai Pengabuan (Lampung); Sungai Kapuas,Pontianak, Sungai Baram, Danau Seriang, Sungai Mahakam,Samarinda, Kota Bangun,
Profil
ikan tengadak berukuran sedang,panjang standar (SL, standard length) mencapai 340 mm.
badannya bundar telur memanjang apabila dilihat dari samping,
dan memipih tegak dilihat dari depan;dengan garis tengkuk yang melengkung hingga awal sirip dorsal.
Sisik-sisik relatif berukuran besar.
Tinggi tubuh 2,3-2,4 kalinya sebanding dengan panjang standar;
sementara panjang kepalanya 3,5-4 kalinya sebanding dengan panjng standar.
Moncongnya menumpul; dua pasang sungut terdapat di atas dan di sudut mulutnya, di rahang atas.
Sirip dorsal (punggung) dengan III jari-jari keras (duri) dan 8 jari-jari lunak;
sirip anal (dubur) III, 5;
sirip pektoral (dada) I, 14-15;
dan sirip ventral (perut) II,
Sisik-sisik dengan gurat sisi berjumlah 35-36.
Diantarai oleh 8 deret sisik vertikal, awal sirip dorsal kira-kira sejajar dengan gurat sisi ke-11.
Awal sirip dorsal ini dipisahkan oleh 13 sisik dari kepala belakang.
Duri ke-III sirip dorsal besar dan kuat, dengan gerigi kuat di sisi belakangnya.
Batang ekor dikelilingi oleh 16 sisik.
Sirip kaudal (ekor) berbelah dalam, ujung-ujungnya meruncing, lebih panjang dibandingkan kepala
Punggungnya kehijauan; sisi sampingnya keperakan hingga putih di bagian perut;
sisik-sisik di arah punggung dengan pangkal berwarna gelap keunguan.
Sirip-sirip dorsal dan kaudal berwarna merah indah;
bagian muka sirip dorsal dan tepi atas serta tepi bawah sirip kaudal dengan pita ungu kehitaman.
Sirip-sirip yang lain kemerah-jambuan.
|
ikan tengadak |
Habitat
ikan tengadak ini adalah sungai-sungai besar dan kecil, kanal-kanal dan parit. Tengadak lebih banyak memakan tumbuhan,
yakni makrofita akuatik dan tumbuhan darat yang terendam air. Kadang-kadang tengadak memangsa ikan-ikan kecil.
Pengamatan di Sungai Musi mendapatkan bahwa makanan
ikan tengadak terutama terdiri dari detritus;
ditambah lagi ganggang chlorophyceae, cacing, tumbuhan air, serangga, diatom, cyanophyceae, krustasea,protozoa, rotifera,desmidiaceae dan lain-lain.
Ikan Tengadak biasanya hidup di sungai dengan suhu antara 22°C - 25°C dan dengan kisaran pH antara 6.5 hingga 7.
Catatan taksonomis
Ketika menerbitkan deskripsi
ikan tengadak untuk pertama kalinya, Pieter Bleeker menuliskan namanya sebagai Barbus Schwanenfeldi.
Belakangan Bleeker menyadari bahwa ia salah ketik, dan kemudian merevisinya menjadi Barbus Schwanefeldi;
karena nama ini didasarkan pada nama seorang kolektor ikan, H.W. Schwanefeld[10]. Selama hampir satu setengah abad kemudian,
epitet spesifik schwanefeldii inilah yang dipakai,
hingga kemudian Maurice Kottelat merevisi pandangan ini dan mengembalikannya kepada ejaan schwanenfeldii,
yang walaupun ‘salah ketik’ namun lebih berhak dipakai menurut International Code of Zoological Nomenclature (ICZN, Kode Internasional Tatanama Zoologi) edisi 1985.
terima kasih atas kunjungan anda semoga info tentang ikan tengadak ini bermanfaat untuk anda
Mantap
ReplyDelete